Teori dalam Poster
Dalam penelitian kali ini ada beberapa teori – teori yang di butuhkan dalam poster. Dan teori – teori ini mendukung ada keseimbangan dalam rancangan poster JIFFEST 2007.
Poster
Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda dan protes serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda
Komponen Poster
Komponen Poster ( Kuantitatf ) terdiri sbb:
a. Elemen Visual (Nirmana)
b. Tipografi (Copywritting)
c. Warna
VISUAL
Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, di mana unsur bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dipakai untuk menyampaikan arti, makna atau pesan
Menurut Charlotte Jirousek. Warna adalah salah satu elemen paling kuat diantara elemen desain lainnya karena warna dapat mengekspresikan kualitas dengan baik dan jelas. Mengerti akan fungsi warna sangatlah penting untuk kompoisisi dalam desain dan karya seni. Penelitian pasar telah melakukan studi akan respon emosi manusia terhadap warna. Beberapa dari respon terlihat kuat dan universal bagaimanapun juga besar dari informasi ini terpengaruh oleh kultur budaya. Kita tahu bahwa tradisi budaya memberikan karakter yang kuat pada warna sehingga hal ini dapat membedakan kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
- Sifat Warna.
Mengamati fungsi warna untuk keselamatan umum melalui pengetahuan kesenirupaan, kita perlu memperhatikan kembali aspek-aspek warna dengan sifat penampilannya. Penggambarannya dalam suatu skema yang kaitan keseluruhan ialah sebagai berikut :
WARNA SIFAT KARAKTERISTIK PERINGATAN
PERINTAH
Merah
Panas Berani, marah, perang, bahaya, dinamis, jantan, semangat, vitalitas, emosional, sensual
Bahaya
Jingga Panas Keinginan dan perkembangan Bahaya, hati-hati
Kuning
Panas Kehangatan, kegembiran, keceriaan, kemeriahan, semangat, pencerahan
Hati-hati
Hijau
Dingin Natural, keyakinan, kepercayaan, pengharapan, bersih, sejuk, kedamaian, rileks
Aman
Biru
Dingin Tenang, kalem, sendu, melankolis, irama, kesunyian, ilmu
Aman
Ungu
Dingin Kemuliaan, kebesaran, kejayaan, kemewahan, kekuatan, kemandirian
Aman
Kuning emas Panas Kemewahan, kejayaan, keagungan, kemuliaan Hati-hati
Cokelat Panas Dramatis, hangat, bersahabat Aman
Hitam Panas Sengsara, bencana, berkabung, kegelapan, misteri Bahaya, Hati-hati
Putih Dingin Suci, bersih, mahal, segar, murni, manis, sportif Aman
Abu-abu Dingin Maskulin, daya tarik, serius Hati-hati
Pastel Dingin Akrab, manis, hangat, lembut, feminim, romantis, cinta Aman
- Frekuensi Getaran Warna
Seperti layaknya gelombang suara, gelombang cahaya memiliki panjang frekuensi yang berbeda-beda. Semakin muda sebuah warna, semakin tinggi pula nilai frekuensinya. Jarak gelombang-gelombang ini menentukan presepsi dari warna. Beberapa pigmen menyerap frekuensi cahaya tertentu dan memancarkan frekuensi gelombang cahaya lainnya. Pantulan frekuensi cahaya tersebut kita lihat sebagai warna.
Warna-warna yang setingkat seperti warna merah dan hijau memiliki tingkat keterbacaan yang terbatas. Mereka memiliki nilai warna hitam dan putih yang serupa sehingga panjang gelombang mereka menimbulkan getaran. Perpaduan warna apapun yang memiliki nilai hitam dan putih yang serupa, meskipun tidak timbul getaran akan memiliki tingkat keterlihatan yang rendah. Meskipun warna kuning dan ungu merupakan warna yang setingkat, mereka memiliki perbedaan yang tinggi dalam nilai hitam dan putihnya sehingga mereka memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.
- Garis
Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh 3 hal yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
Goresan garis memiliki arti/kesan yang berbeda :
Garis tegak: kuat, kokoh, tegas dan hidup
Garis datar: lemah tidur dan mati
Garis lengkung: lemah, lembut, mengarah
Garis patah: tegas, tajam, hati-hati, naik turun
Garis miring: sedang, menyudutkan
Garis berombak: halus, lunak, berirama
Dalam buku Teori Dasar Disain Komunikasi Visual (1999 hal.6). Bentuk atau form digunakan untuk menyatakan suatu bangun atau suatu bangun atau shape yang tampak dari suatu benda, khususnya untuk benda-benda yang sifatnya dua dimensional. Istilah “massa” lebih dikaitkan dengan benda-benda yang berbentuk dua maupun tiga dimensional. Bentuk atau form adalah tubuh atau massa yang berisi garis-garis. Sedangkan garis adalah bagian tepi atau garis pinggir bentuk suatubenda atau biasa disebut “kontur benda”. Kontur memperlihatkan kepada kita bangun atau gerak dari bentuk itu sendiri.
Ilustrasi
Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Ilustrasi dapat dipergunakan untuk menampilkan banyak hal serta berfungsi antara lain:
- Memberikan gambaran tokoh atau karakter cerita
- Menampilkan beberapa contoh item yang diterangkan dalam suatu buku pelajaran (text book)
- Mevisualisasikan langkah demi langkah pada sebuah instruksi dalam panduan teknik
- Atau sekedar membuat pembaca terseyum atau tertawa
Prinsip Utama Desain
Menurut Tom Lincy (dalam Design Principle for Desktop Publishing), ada 5 prinsip utama desain, yaitu : proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhythm), kesatuan (unity). Namun prinsip itu disederhanakan menjadi 4 prinsip oleh Robin Williams dalam The Non Designer’s Design Book, yaitu : kontras (contrast), perulangan (repetition), peletakan (alignment), kesatuan atau fokus (proximity).
- Proporsi
- Keseimbangan
- Kontras / Fokus
- Irama
- Kesatuan
Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.
Jenis huruf
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
• Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
• Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
• Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
• Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
• Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Efektivitas Penggunaan Tipografi
Tidaklah mudah untuk merancang sebuah pesan yang baik, ada kaidah- kaidah estetik yang harus dianut. Perlu diketahui bahwa huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetik seperti kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen - elemen visual di sekitarnya.
Pengertian kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca biasa disebut sebagai legibility. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk huruf secara fisik, ukuran serta penataannya dalam sebuah naskah. Eksekusi terhadap sebuah desain tipografi akan mencapai hasil yang maksimal apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alasan-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan di mana akan dibaca, serta siapa yang membacanya.
Sesungguhnya mata kita dapat mengenal bentuk huruf walaupun hanya setengah bagian ke atas dari fisik huruf tersebut yang tampil. Huruf jenis serif lebih memiliki karakter pada setengah bagian ke atas dibandingkan dengan sans serif, oleh karena itu huruf serif lebih mudah dibaca. Melihat dari segi fungsinya, serif bertindak sebagai pengait yang secara maya dapat menjembatani ruang antara huruf yang satu dan yang lain. Oleh karena itu, huruf serif dapat menyebabkan kerja mata menjadi lebih ringan pada saat membaca naskah dengan jumlah kata yang banyak.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap legibility adalah kerning dan tracking. Yang dimaksud dengan kerning adalah ukuran jarak antar huruf sedangkan tracking adalah interval ruang antarkata. Susunan huruf yang terlalu rapat akan mengaburkan bentuk huruf sedangkan susunan huruf yang terlalu renggang akan sangat mempengaruhi kecepatan membaca.
Kerning atau tracking positif diperlukan untuk huruf-huruf yang dicetak dalam ukuran kecil. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kepekatan ruang serta memudahkan pengenalan terhadap huruf yang tercetak kecil. Selain interval ruang antarhuruf atau kata, yang juga perlu diperhatikan adalah interval ruang antarbaris.
Penyesuaian interval ruang antarbaris dapat membantu kecepatan dan kenyamanan membaca. Interval ruang yang terlalu sempit atau terlalu besar akan memakan waktu lebih lama bagi mata kita dalam menemukan atau menyambung pada baris-baris kata selanjutnya.
Legibility merupakan permasalahan yang kompleks, keberhasilan legibility dapat dilihat dari banyak faktor. Pendekatan terhadap masalah tipografi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni tipografi mikro dan tipografi makro .
Hal-hal yang dilihat dari tipografi mikro adalah visual rancangan huruf secara mendasar, seperti desain tata-letak serta eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan besar huruf, leading, dan kerning. Sedangkan tipografi makro lebih menyangkut kepada pengintegrasian permasalahan strategi kreatif mulai dari konsep desain, fiilosofi, kaitan huruf dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi komunikasi.
Legibility dan Keterbacaan
Legibility adalah tingkat keterdeteksian huruf saat dipotong dengan ekstrim hingga bagian tertentu yang masih bisa dikenali. Legibility menentukan tingkat keterbacaan huruf dalam kondisi yang sulit, seperti saat digerakkan dalam kecepatan tinggi, cahaya remang, dan lain-lain.
Legibility dipengaruhi oleh:
1. Kerumitan desain huruf
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Tingkat keterbacaan adalah kemudahan suatu susunan huruf terbaca berdasarkan susunan huruf, kerapatan, besar huruf, dan kerumitan kalimat
Teori Promosi
Di dalam buku yang berjudul Dimension of Tourism karangan Joseph D. Friedgen disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan komunikasi antara pihak penjual dengan pihak pembeli potensial. Di dalam kegiatan komunikasi ini terdapat pesan -- pesan yang bersifat informatif dan persuasif yang hendak disampaikan oleh penjual kepada konsumen potensial sehingga mereka dapat terpengaruh untuk melakukan sesuatu (1996,266 -277).
Ada beberapa teknik promosi yaitu: Personal SelIing, Advertising, Publicity and Public Relation, Word of Mouth, dan Sales Promotion (Joseph D. Fridgen, 1996). Berikut ini penulis akan memberikan uraian tentang tiap - tiap teknik promosi.
Personal Selling
Definisi Personal Selling menurut Joseph D. Fridgen adalah: “ to buy Personal Selling refers So face So face interactions designed to persuade a customer a product or service”( 1996,267). Bila diterjemahkan secara bebas, maka yang dimaksud dengan Personal Selling adalah sesuatu kegiatan yang lebih banyak mengacu kepada interaksi tatap muka yang bertujuan untuk mempengaruhi atau membujuk konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa dengan cara yang sangat halus.
Selain bertujuan untuk mempengaruhi konsumen, Personal Selling juga bertujuan untuk menjalin suatu hubungan antara sales person dengan konsumen. Hal ini bisa juga disebut dengan Personal Touch, karena konsumen yang diberi personal touch akan lebih merasa tersanjung karena mereka diperhatikan.
Maka dari itu para sales person harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan juga pengetahuan yang luas, baik mengenai produk dan jasa yang akan dijual maupun tentang pengetahuan - pengetahuan di luar hal tersebut, sehingga pihak konsumen akan senang dan akhirnya akan antusias dalam menanggapi para sales person.
Advertising
Advertising atau periklanan merupakan suatu aktivitas yang sangatlah penting dilakukan oleh para pelaku bisnis hiburan pub & cafe untuk mempertahankan keberadaannya. Secara mendasar kegiatan periklanan dirumuskan sebagai pesan yang bersifat informatif yaitu memberikan informasi tentang adanya penawaran suatu barang atau jasa kepada masyarakat dan bersifat persuasif yaitu membujuk atau mempengaruhi masyarakat supaya membeli barang atau jasa tersebut.
Menurut teori Warren J. Keegan, Sandra E. Moriarty, dan Thomas R. Duncan (1995,564) yang menyatakan bahwa" Another function of advertising is to announce the activity or offer and intensify, excitement about it ". Hal ini berarti : bahwa iklan mendukung penjualan, sebagian besar iklan ini berfungsi untuk menginformasikan kegiatan atau memberikan tawaran dan membuat lebih hebat tentang produk tersebut". Untuk mencapai tujuan tersebut ada 3 tahap yang harus dilakukan (1995,571 - 574), yaitu:
Media Strategy
Pendanaan untuk membeli sebuah media harus dilakukan dengan tepat dan cermat sehingga biaya tersebut digunakan secara efektif dan dapat mencapai konsumen, karena itu seorang media planner harus merinci secara jelas siapa target konsumen yang akan dituju, daerah mana yang akan dicapai, kapan saja waktu penayangan iklan, bagaimana iklan sebagai alat komunikasi dapat menghasilkan suatu bentuk yang kreatif dan menarik, dan berapa banyak biaya yang akan dibelanjakan untuk penayangan iklan tersebut.
Media Objective
Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini, yaitu:
a. Reach atau pencapaian, artinya adalah rata - rata jumlah audience yang bisa dicapai oleh iklan paling sedikit 1 kali dalam 1 periode waktu.
b. Frequency atau intensitas, artinya adalah jumlah rata - rata selama periode waktu dimana iklan itu dapat dilihat oleh pemirsa yang telah dicapai. Seorang media planner harus menentukan produk yang akan diiklankan termasuk jenis produk baru yang perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat banyak atau termasuk jenis produk lama yang sedang mengalami persaingan ketat dengan produk lain, sehingga ia dapat mengetahui akan mengambil langkah reach atau frequency.
Media Selection
Ada 4 media iklan yang biasanya digunakan oleh suatu perusahaan untuk mempromosi kan produknya, yaitu: Surat kabar, majalah, radio dan pos langsung. Masing - masing media iklan tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam mencapai tujuannya.
Minggu, 14 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar